Puncak Festival Rinjani IV



Festival Rinjani

Acara Festival Rinjani IV yang telah berlangsung sejak tanggal 26 September 2020 lalu, sudah memasuki acara puncak pada hari Minggu, tanggal 22 November 2020 di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat. Festival Rinjani yang mengusung “Betabek, Mengeja Kembali Rinjani” bertujuan untuk meninjau kembali kawasan Gunung Rinjani. Dalam kondisi pandemi saat ini, tidak menyurutkan tim dari Santiri Foundation untuk tetap melaksanakan kegiatan ini.

“Festival Rinjani dihajatkan untuk mengedukasi, mengakampanyekan, kemudian juga membuat peningkatan kesejahteraan melalui berbagai kegiatannya. Sebab melestarikan Rinjani tanpa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya itu omong kosong, meningkatkan ekonominya saja tanpa meningkatkan kelestarian Rinjani juga eksploitasi. Karena selama ini Rinjani menjadi objek, bukan subjek. Masyarakat adat terpinggirkan. Kami ingin keseimbangan dari ekologi, ekonomi dan sosiologi menjadi tempat pembelajaran warga dunia,” ujar Tjatur Kukuh Surjanto selaku Direktur Eksekutif Santiri Foundation.


 

Sangkep

Berbagai rangkaian kegiatan Festival Rinjani IV ini berupa Sangkep (musyawarah) Adat yang dilakukan secara virtual dan juga tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan. Sangkep Adat yang meminta pendapat dan masukan dari masyarakat adat terkait dengan tatanan di Rinjani sudah dilaksanakan pada tanggal 26 September 2020 yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat adat yang peduli dengan kondisi Gunung Rinjani, melihat kondisi Rinjani yang semakin rusak.

Nah, dari Sangkep Adat pertama tersebut, kemudian ada tindak lanjut Sangkep Multipihak yang digelar di pada tanggal 6 Oktober 2020 di Taman Narmada. Dengan pembicara utama yakni Professor Din Syamsuddin, dan dihadiri oleh masyarakat adat, para perwakilan pemerintah dan stakeholder. Mengajak semua manusia untuk memuliakan alam dengan menjadikan alam juga sebagai subjek, tidak hanya sebagai objek seperti yang selama ini dilakukan. Kemudian formulasi konseptual dan progmatik dirangkum menjadi satu kesatuan yang diajukan kepada para pengampu dan pemangku di berbagai sektor.

 


Peran Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ikut berperan dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat adat di lingkar Rinjani. Potensi ekonomi dari wisata budaya yang sudah berkembang di Kabupaten Lombok Utara memang patut didorong. Pemerintah hadir untuk pengembangan ruang-ruang mengangkat ekonomi kerakyatan.

“Potensi ekonomi kerakyatan di Kabupaten Lombok Utara itu banyak, dari sisi perikanan, kerajinan khususnya tenun, dan juga perkebunan salah satunya kopi yang harus memiliki brand sendiri. Tapi potensi-potensi tersebut belum dikelola dengan baik. Untuk membangun ekonomi kerakyatan, ekosistemnya harus kuat dan terstruktur. Bentuk kelembagaannya berupa koperasi sehingga dapat mengangkat ekonomi dan pariwisata budaya di Kabupaten Lombok Utara,” kata Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Sjamsul Hadi, SH., MM., usai dari penutupan puncak Festival RInjani IV.

Ekonomi kerakyatan yang didorong tidak serta merta dengan memberi bantuan uang, tetapi dengan membangun ekosistemnya. Memberikan pendampingan agar potensi-potensi tersebut tetap lestari dan tidak tergerus oleh perkembangan jaman.



Kompetisi Yora Hero

Pada puncak Festival Rinjani IV ini secara bersamaan Sangkep Netizen juga lho! Harapannya adalah para pegiat sosial media khususnya pengguna platform Instagram juga ikut berperan terhadap isu-isu yang berkaitan tentang Rinjani. Kegiatan Festival Rinjani IV ini juga menyasar kawula muda dan juga pelaku UMKM di lingkar Rinjani. Rangkaian acara di pagelaran puncak Festival Rinjani IV pada hari Minggu, 22 November 2020 lalu di Taman Budaya diramaikan oleh pentas seni dan budaya, booth UMKM dari lingkar Rinjani, permainan tradisional, serta pengumuman kompetisi Yora Hero yang diikuti oleh para kawula muda.

Pengumuman pemenang dari kompetisi Yora Hero, yang mencakup lomba essay, lomba foto, lomba video, dan lomba sketsa. Dihadiri oleh Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Sjamsul Hadi, SH., MM,. kemudian hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabid Kebudayaan, serta Direktur Eksekutif Santiri Foundation, Tjatur Kukuh Surjanto yang menyerahkan langsung piala dan hadiah pada para pemenang lomba.

Berikut daftar pemenang:

Lomba Sketsa:

Juara 1 - Muhammad Rizki; Juara 2 - Laelatul Huda; Juara 3 - Dea Ananta

Lomba Essay:

Juara 1 – Fitriawati; Juara 2 – Baiq Dwiyan Nugrahani; Juara 3 – Adina Edian Putri

 Lomba Video:

Juara 1 – Abdul Ghani Hadi; Juara 2 – Risky Akbar Satrio; Juara 3 – Willy Tjita Djaya

 Lomba Foto:

Juara 1 – Firza Suffa Nugraha; Juara 2 – Muhammad Nune Huria Sakti; Juara 3 – Rizki Rahman Maulana; Juara Favorite Terbanyak Viewers Ananda Aprilia.

Semoga di Festival Rinjani tahun 2021, yang dicanangkan mengusung tema “Technoculture” bisa menjadi tindak lanjut nyata dari kegiatan Festival Rinjani IV ini.


Salam Cihuy~

 

 

 

Comments

  1. Saya suka yang seperti ini 👍👍👍 semoga acara yang memperkenalkan. Budaya lokal semakin banyak, aamiin

    ReplyDelete
  2. Cihuy! Tapi sayang enggak bisa liat karya pemenang 😁

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah meninggalkan jejak. Salam Cihuy~