Punokawan


Entah kenapa, malam ini aku teringat akan babe gue/ ramaku beserta kehidupan masa kecilku. dulu samapi aku kelas 6 SD rama sering bercerita (dongeng) mulai dari cerita kancil hingga cerita wayang. ada salah satu cerita yang menjadi cerita favoritku, yaitu cerita bayi pak otor. intinya seh sebagai wejangan buat kami anak-anak beliau untuk senantiasa mandiri
dan tidak bergantung kepada orang tua terus.
Tetapi entah kenapa juga kisah yang aku ingat sekarang ini adalah tentang Punokawan. yaitu tokoh dalam pewayangan yang berperan sebagai abdi dan pemomong seorang pangeran yang biasanya adalah tokoh jagoan dari cerita pewayangan tersebut.

Punokawan terdiri dari Semar dan 3 orang anaknya yang membawa ciri-ciri khas tersendiri. Seingat saya, romo nate ngendika, bahwa Semar itu sebenarnya seorang Batara atau dewa. Bahkan belom pernah ada kesatria manapun yang bisa mengalahkan Semar termasuk Dewa sekalipun. yang jadi pertanyaanku waktu itu adalah kenapa Semar memilih untuk hanya menjadi seorang batur (pemomong)? kenapa tidak menjadi kesatria saja? Whatever lah..
Yang jelas, beberapa hal yang melekat pada otakku dari sosok Semar adalah:
  1. Semar seorang yang sakti mandraguna.
  2. Penampilannya selalu lowprofile, sederhana dan cenderung bersikap seolah-olah dia bukan apa-apa dan tidak punya kemampuan apa-apa.
  3. Semar adalah orang yang benar-benar bisa ngemong dengan memeberikan wejangan-wejangan, nasehat dan pituah yang menjadi bekal untuk kesatria yang di-mongnya.
  4. Semar jarang sekali marah.
  5. Semar bisa mengalahkan Krisna!!! hohoho... kalo g salah lho ya..
Anak pertama dari Semar adalah Gareng. Ciri-ciri khas dari Gareng adalah matanya kero (juling), tangannya cekot dan selalu berjalan pincang. tidak banyak hal yan
g bisa aku ambil dari Gareng. Tetapi dari beberapa ulasan menyebutkan bahwa filsafat yang bisa diambil dari Gareng adalah sebagai berikut ;
  1. Mata juling yang dia miliki itu memiliki arti rasa kewaspadaan. bahwa dalam hidup kita musti selalu waspada, seperti falsafah jawa " Sak beja-bejaning tiang iku engkang eling lan waspada". yang artinya, " Seberuntung-beruntungnya orang itu adalah yang selalu ingat dan berwaspada."
  2. Tangan cekot memiliki arti rasa ketelitian. Dalam mengerjakan sesuatu itu tidak boleh grusa-grusu (terburu-buru), harus teliti dan cermat.
  3. Kaki pincang memiliki arti sebagai rasa kehati-hatian.


Anak kedua dari Semar adalah Petruk yang mempunyai ciri berbadan tinggi dan mempunyai hidung yang mancung. keistimewaan dari Petruk adalah memiliki kemampuan diplomat yang sangat baik.
Dia sering melontarkan sindiran-sindiran tentang ketidak benaran dengan kata-kata dan kalimat yang lucu.

Bagong adalah anak yang terakhir.ada juga yang menyabut bahwa Bagong adalah bayangannya Semar. Bagong adalah orang dengan mata besar dan mulut yang lebar. kalau ngomong sering terkesan sesukanya sendiri dan cenderung kasar. Tetapi ada yang memberikan filsafah dari fisik Bagong yang mempunyai jari-jari tangan yang semua terbuka menandakan sifat yang suka bekerja keras.

Dan yang jelas dari ke empat tokoh punokawan adalah orang-orang yang sakti, dengan penampilan yang jenderung jelek dan merendah, lebih suka menjadi pemomong tetapi bisa menyebarkan kebaikan lewat wejangan-wejangan untuk satria yang lagi mereka iringi. kebanyakan ssatria yang diiringi adalah anak-anak dari Pandawa.

Mungkin saat ini negara kita butuh tokoh seperti Punokawan yang bertugas ngemong dan membimbing kesatria-kesatria pemerintah agar pemerintahan berjalan dengan benar. tidak peduli siapa kesatria tersebut.

Comments